Pages

Modern Lifestyle

Modern Lifestyle

Kamis, 27 Januari 2011

PUNK, Sebuah Nama Sebuah Cerita

       Well guys, balik lagi nih bareng kita berdua pria-pria menawan hati hehehe.... Nah sekarang kita mau share ke kalian semua mengenai sebuah gaya hidup yang pastinya sudah ngga asing lagi buat didenger sama sobat sekalian. Yap, pasti pernah denger kata " PUNK".... hmmm dan gw yakin nih, di pikiran kalian semua pasti langsung terlintas pikiran2 yang negatif tentang keberadaan anak 'Punk' ini. Waiiiiit!!! tunggu dulu guys, kalian jangan langsung menjudge mereka seperti itu, lebih baik kita pelajarin dulu nih asal mula keberadaan kaum ini. Yuk yak Yuuuk.......
       Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik.
      Gerakan anak muda yang diawali oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun kadang-kadang kasar, beat yang cepat dan menghentak.
       Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.
Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.
       Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.

Gaya Hidup Punk
       Kemerosotan nilai moral sering dianggap sebagai penyebab awal mula terbentuknya gaya hidup baru ini. Punk ada akibat kekerasan zaman. Ketidakberpihakkan keadaan terhadap mereka yang merasa rakyat kecil tak henti-hentinya didengungkan sebagai penyebab kehadiran punk di muka bumi ini.
       Stacey Thompson, ilmuwan dan penulis buku tentang punk, mengatakan bahwa anggota komunitas punk dipengaruhi oleh empat unsur utama.
Keempat unsur utama tersebut adalah musik, gaya berbusana, tempat berkumpul atau istilah kerennya tongkrongan, dan pemikiran atau cara pandang terhadap berbagai permasalahan hidup. Keempat unsur utama tersebut dipercaya dapat semakin mengeratkan hubungan emosional antar-anggota komunitas punk.

Komunitas Punk Indonesia dan Musik 

      Anggota komunitas punk bisa diidentifikasi secara individu atau berkelompok. Komunitas punk Indonesia yang berkelompok sebagian besar membentuk sebuah band. Band mereka secara otomatis akan memiliki aliran musik yang tidak biasa. Aliran musik tersebut dikenal juga dengan istilah aliran punk atau punk rock.
     Komunitas punk sebagian besar menghabiskan hidup mereka di jalanan. Anda bisa menemukan mereka di beberapa titik keramaian kota. Sebagian besar waktunya mereka manfaatkan untuk berkreasi. Jenis kreasi yang paling sederhana dan sering dilakukan komunitas punk adalah bermusik.
       Musik yang beraliran punk, akan cenderung memiliki pilihan bahasa yang “pedas”. Lirik-lirik itu diciptakan untuk “menyentil” mereka yang dianggap tidak menghargai persamaan hak. Dalam hal ini, pemerintah biasanya menjadi sasaran empuk bagi lagu-lagu mereka.
Lirik yang “pedas” tersebut semakin “panas” dengan hadirnya pilihan nada-nada yang menghentak dan tempo yang cepat. Perpaduan dua hal itu semakin memperjelas kekecewaan terhadap hal yang dianggapnya tidak sesuai dengan cara pandang dan pola pikir anak-anak punk.
       Nah, pastinya temen-temen sudah tau kan gimana sih gaya hidup anak PUNK. Tenang aja kawan, kita sebagai manusia harus hidup bersama dengan tidak boleh membedakan berdasarkan gaya hidup mereka. Toh, kebersamaan yang kita ciptakan akan membuat kita semakin erat dan satu. So, always keep in touch guys!!

0 komentar:

Posting Komentar